Para pemain Jaya Raya juga mengukuhkan diri sebagai klub terbaik di tanah air. Sejak pertama kali digelar pada tahun 1990, sudah 7 kali Jaya Raya menjadi juara di ajang Kejurnas Beregu Campuran. Keenam gelar tersebut diraih pada tahun 1996 di Banjarmasin, tahun 2000 di Samarinda, tahun 2006 di Medan, tahun 2012 di Solo, tahun 2014 di Cirebon, tahun 2018 di Jakarta dan yang terakhir kembali dilaksanakan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur pada penghujung tahun 2022.
Superliga Badminton (3 Kali Juara Tim Putri)
Para pemain putri Jaya Raya mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di ajang Superliga Badminton. Tiga gelar juara secara beruntun diraih putri Jaya Raya pada tahun 2013 dan 2014 di Surabaya serta tahun 2015 di Bali.
Sea Games (31 Medali Emas)
Para pemain asal klub Jaya Raya juga begitu sukses di ajang multi event tingkat Asia Tenggara, Sea Games. Tercatat, sejak pertama keikutsertaan Indonesia di ajang ini pada tahun 1977, para pemain asal klub Jaya Raya telah menyumbang setidaknya 31 keping medali emas nomor perorangan. Ini belum termasuk emas di nomor beregu.
Pemain asal Jaya Raya berikutnya yang merebut medali emas di ajang ini adalah Angga Pratama yang berpasangan dengan Ricky Karanda pada Sea Games 2015 di Singapura. Angga ketika itu juga sukses meraih emas di nomor beregu putra. Terakhir, medali emas Sea Games dipersembahkan oleh pasangan Ganda Putri andalan Indonesia yang berasal dari Jaya Raya, Greysia Polii dan Apriani Rahayu di Manila Filipina pada tahun 2019 lalu.
Asian Games (8 Medali Emas Perorangan)
Para pemain Jaya Raya juga mampu meraih prestasi gemilang di ajang multi event ini. Tercatat 8 medali emas perorangan berhasil disumbangkan oleh pemain asal Jaya Raya. Torehan emas pertama direbut oleh Minarni yang berhasil menyabet emas tunggal putri pada Asian Games 1962 di Jakarta. Pada perhelatan kali ini, Minarni berhasil menambah 1 keping emas melalui ganda putri berpasangan dengan Retno Kustiyah.
Empat tahun berikutnya pada Asian Games di Bangkok, pasangan Minarni/Retno Kustiyah berhasil mempertahankan gelar sekaligus meraih emas bagi kontingen Indonesia di nomor ganda putri. Pasangan Imelda Wiguna/Verawaty Fajrin juga turut menyumbang medali emas Asian Games untuk Indonesia pada tahun 1978 di Bangkok.
Setelah cukup lama para pemain asal Jaya Raya tidak meraih gelar, akhirnya pada tahun 1998 di Bangkok, pasangan Tony Gunawan/Candra Wijaya kembali berhasil menyabet emas Asian Games bagi kontingen Indonesia. Pada Tahun 2010, giliran pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan yang meraih emas Asian Games di Guangzhou, China.
Asian Games 2018 di Incheon, Korea kembali menjadi ajang unjuk gigi pebulutangkis asal Jaya Raya. Dua keeping emas berhasil disumbangkan untuk kontingen Indonesia melalui pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda dan Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan. Terakhir Asian Games di Jakarta, PB. Jaya Raya lagi - lagi menyumbangkan medali emasnya melalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo
Piala Uber (3 Gelar Juara)
Para pemain putri Jaya Raya tidak ingin ketinggalan dengan para pemain putra, yang mana para Srikandi Jaya Raya yang tergabung dalam Tim Uber Cup Indonesia berhasil membantu Merah Putih membawa meraih Piala Uber sebanyak 3 kali, masing-masing pada tahun 1975 di Jakarta, kemudian 1994 juga di Jakarta, dan terakhir tahun 1996 di Hong Kong.
Diantara para pemain Jaya Raya yang menjadi punggawa merah putih saat itu yaitu Minarni, Imelda Wiguna, Susy Susanti, Mia Audina, Deyana Lomban dan Finarsih.
Piala Thomas (9 Gelar Juara)
Para punggawa PB Jaya Raya juga memiliki andil besar dalam mengantarkan Indonesia membawa pulang lambing supremasi bulutangkis beregu putra, Thomas Cup. Tercatat 9 kali punggawa Jaya Raya yang bergabung pada Tim Thomas Cup Indonesia berhasil mengantarkan Merah Putih meraih Piala Thomas. Mulai dari capaian Rudy Hartono tahun 1970 di Kuala Lumpur, Candra Wijaya di Guangzhou tahun 2002 sampai dengan yang terakhir Hendra Setiawan, Marcus F Gideon dan Muhammad Rian Ardianto yang turut menjadi anggota tim peraih piala Thomas 2020 di Aarhuz, Denmark tahun 2021.
Piala Sudirman (1 Gelar Juara)
Para pemain Jaya Raya juga ikut berperan besar ketika Indonesia menyabet kejuaraan beregu campuran dunia. Susi Susanti, Yanti Kusmiyati dan Eddy Kurniawan termasuk dalam skuad merah putih ketika meraih Piala Sudirman tahun 1989 di Jakarta.
All England (23 Gelar Juara)
Kejuaraan All England memang hanya bertaraf Super Series Premier, selevel dengan Kejuaraan seperti Indonesia Open Super Series Premier. Namun mengingat sejarah serta prestise yang dimiliki kejuaraan tersebut, ada ungkapan bahwa tidak lengkap seorang pemain top dunia yang belum merasakan gelar juara di ajang All England ini. Nah, Jaya Raya patut berbangga karena sudah 23 gelar disumbangkan para pemainnya.
Sebagai pionir prestasi Jaya Raya tentu saja Sang Maestro Rudy Hartono, yang menyabet 8 gelar juara All England, yang hebatnya 7 diantaranya diraih secara beruntun dari mulai tahun 1968 sampai dengan 1974. Satu gelar lainnya diraih pada tahun 1976.
Tidak hanya Rudy, ada Retno Kustiyah/Minarni yang berhasil meraih gelar di nomor ganda putri pada tahun 1968. Selain itu, torehan manis juga dicatatkan Imelda Wiguna yang di tahun 1979 meraih 2 gelar sekaligus, yaitu di nomor ganda putri berpasangan dengan Verawati Fajrin dan di nomor ganda campuran berpasangan dengan Christian Hadinata.
Pada era 90-an, para pemain asal Jaya Raya masih rajin meraih titel, seperti yang ditunjukkan Susi Susanti pada tahun 1990, 1991, 1993, dan 1994. Lalu ada Bambang Supriyanto yang berduet dengan Gunawan menjadi kampiun di tahun 1994. Selanjutnya ada Candra Wijaya/Tony Gunawan tahun 1999, Tony Gunawan/Halim Heryanto tahun 2001, Candra Wijaya/Sigit Budiarto tahun 2003, Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan tahun 2014 dan 2019 serta Marcus Fernaldi Gideon yang berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo pada tahun 2017 serta 2018.
Kejuaraan Dunia (9 Emas)
Sejak kejuaraan ini pertama digelar pada tahun 1977 di Malmoe, Swedia hingga tahun 2019 di Basel, para pemain asal klub Jaya Raya telah berhasil mempersembahkan 9 keping emas. Prestasi tersebut diantaranya ditorehkan oleh Rudy Hartono pada tahun 1980 di Jakarta, kemudian Imelda Wiguna/Christian Hadinata juga di tahun 1980 di Jakarta. Susi Susanti menjadi juara dunia berikutnya dari Jaya Raya setelah meraihnya di Birmingham pada tahun 1993, disusul torehan Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada tahun 1997 di Glasgow. Ganda Putra kemudian betul-betul menjadi nomor andalan Jaya Raya ketika pasangan Tony Gunawan/Halim Haryanto meraih gelar juara dunia tahun 2001 di Sevilla. Berselang 6 tahun kemudian, muncullah pasangan emas Markis Kido/Hendra Setiawan yang meraih gelar juara dunia tahun 2007 di Kuala Lumpur. Hendra Setiawan kembali meraih Gelar Juara Dunia dengan pasangan yang berbeda, yakni Mohammad Ahsan pada tahun 2013, 2015 dan 2019.
Olimpiade (4 Emas)
PB Jaya Raya masih menjadi klub/lembaga penyumbang emas Olimpiade terbanyak untuk Indonesia melalui catatan emas Susi Susanti di Olimpiade Barcelona 1992, melalui pasangan Tony Gunawan/Candra Wijaya di Olimpiade Sydney 2000, melalui sumbangsih pasangan Hendra Setiawan/Markis Kido pada tahun 2008 di Olimpiade Beijing dan yang terakhir merupakan sejarah baru untuk Indonesia Raya dibulan Agustus! tepat dibulan kemerdekaan Indonesia. Greysia Polii & Apriyani Rahayu berhasil mempersembahkan Medali Emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 nomor Ganda Putri. Selain medali emas, PB Jaya Raya berhasil meraih 1 Perak melalui Mia Audina dan 1 Perunggu melalui Susi Susanti di Tahun 1996 pada gelaran Olimpiade Atlanta.
Kejuaraan Pembangunan Jaya Cup (3 Kali Juara)
Para pemain junior klub Jaya Raya seolah tidak ingin kalah dengan para seniornya. Di ajang beregu campuran junior Pembangunan Jaya Cup, tim Jaya Raya sukses tiga kali menjadi yang terbaik yaitu pada tahun 2011 dan 2012 di Jakarta serta terakhir 2016 di Bintaro, Tangsel